TASIKMALAYA, KOMPAS.TV - Kolang-kaling merupakan salah satu bahan makanan yang paling banyak di buru saat di bulan Ramadan. Pasalnya makanan ini sering dijadikan olahan makanan takjil dan menu bukber lainya di saat berbuka puasa.
Di Tasikmalaya, permintaan olahan kolang-kaling terus meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnyayang dijual hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menurut salah seorang perajin yang berada di Desa Gunung Tanjung, Kecamatan Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Ramadan tahun ini permintaan pasar kolang-kaling meningkat dua kali lipat jika dibandingkan pada tahun sebelumnya selama dua tahun masa pandemi Covid-19.
Tingkat pesanan kolang-kaling mencapai 80 persen yang sebelumnya hanya dibawah 40 persen. Namun dengan meningkatnya permintaan tersebut berimbas terhadap sulitnya bahan baku di wilayah Tasikmalaya.
Baca Juga Berdasarkan Hadis Nabi, Ini 3 Waktu Mustajab Doa di Bulan Ramadan di https://www.kompas.tv/article/277850/berdasarkan-hadis-nabi-ini-3-waktu-mustajab-doa-di-bulan-ramadan
Selain banyaknya bermunculan bandar baru yang menjual kolang-kaling, juga dipengarhui permintaan konsumen yang tinggi dan membuat perajin harus mencari kolang-kaling ke luar Jawa dan Sumatera.
Untuk memenuhi pemintaan pasar, perajin mendatangkan kolang-kaling dari luar daerah yang berasal dari daerah Palembang, Padang, dan Medan. Akibatnya, biaya operasional menjadi bertambah sedangkan harga jual masih tetap.
Meski bahan baku sulit didapat, kini para perajin tak bisa diam untuk mencari bahan baku. Diperkirakan permintaan kolang-kaling akan terus meningkat hingga akhir bulan puasa seiring tingginya konsumsi masyarakat.
Video Editor: Febi Ramdani
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/277886/bulan-ramadan-perajin-kolang-kaling-banjir-pesanan