Bika bakar khas Minang bisa dijadikan salah satu menu berbuka puasa. Cemilan ini terdapat di Jalan Amaliun Medan. Bika bakar ini terbuat dari bahan-bahan yang sederhana, seperti tepung beras dan kelapa.
Cara memasaknya juga sederhana, dengan cara dipanggang di tungku dan pembakarannya menggunakan arang. Lalu pada bagian atasnya diletakkan sabut kelapa yang dibakar.
"Namanya bika orang Padang, terbuat dari tepung beras, kelapa, gula, garam, itu aja diaduk dengan air," kata Nurmalis (71), pembuat bika bakar kepada , Selasa (5/4/2022) sore.
Ia mengatakan, adonan kue ini lalu dilapisi dengan daun pisang, setelahnya dipanggang di dalam tungku.
"Membuatnya dengan cara dibakar, arang di bawah, sabut (kelapa) di atas," katanya.
Wanita yang sudah 27 tahun lebih menjual bika bakar ini mengaku, setelah warna bagian atas berubah menjadi merah kecoklatan, menandakan kue ini telah matang.
"Satu kue dijual Rp 2 ribu. Rasanya enak, manis," ungkapnya.
Selama bulan Ramadhan kue yang banyak dicari sebagai makanan buka puasa ini terjual sekitar 300 hingga 400 kue per harinya.
Video Editor: Dewi Yuliantini