KOMPAS.TV - Pernyataan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait akan naiknya BBM jenis pertalite saat meninjau perkembangan proyek LRT di Bekasi pada Jumat 1 April lalu.
Kenaikan akan dilakukan secara bertahap mulai Juli sampai September mendatang.
Dengan kondisi saat ini, Luhut menyatakan Indonesia beruntung dapat mengelola ekonomi dengan baik sehingga dampaknya tidak terlalu besar meski kenaikan harga tidak bisa dihindari.
Baca Juga 10 Hari ke Depan, Pertamina Pastikan Ketersediaan Stok Pertalite di Kalimantan Masih Aman di https://www.kompas.tv/article/276957/10-hari-ke-depan-pertamina-pastikan-ketersediaan-stok-pertalite-di-kalimantan-masih-aman
Soal sinyal kenaikan BBM pertalite dan elpiji, Menteri Koordinator Bidang Perekonimian Airlangga Hartarto menyatakan, pihaknya masih melakukan pengkajian.
Jika pertalite dan gas elpiji 3 kilo akan naik, pemerintah menurut Airlangga akan mengumumkannya terlebih dulu.
Kenaikan harga-harga juga jadi sorotan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Bahkan Sri Mulyani menyebut saat ini pandemi bukan lagi menjadi ancaman terbesar di sektor ekonomi, melainkan kenaikan harga harga komoditas atau inflasi yang terjadi secara global.
Dari sisi APBN telah terjadi kenaikan penerimaan negara dari naiknya sejumlah harga komoditas.
Tapi di sisi lain, masyarakat juga akan merasakan rambatan dari inflasi global melalui kenaikan harga kebutuhan pokok.
Pemerintah menyebut, kenaikan harga berbagai komoditas utama akibat geopolitik Rusia dan Ukraina.
Untuk membantu masyarakat, perlindungan sosial dipertebal dengan memberikan bantuan upah senilai Rp 1 juta bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta dengan target sasaran sebanyak 8,8 juta pekerja yang menelan biaya senilai Rp 8,8 triliun.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/277274/luhut-beri-sinyal-harga-pertalite-dan-elpiji-bakal-naik-secara-bertahap