PADANG, KOMPAS.TV - Ada yang berbeda dengan tampilan masjid yang satu ini.
Masjid Raya Sumatera Barat, yang terletak di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang Sumatera Barat, dibangun tanpa kubah.
Dihiasi beragam corak ukiran Minangkabau di tiap dindingnya, dengan desain atap segi empat yang memiliki sudut runcing ke langit menjadikan masjid ini tampil sebagai ikon wisata religi di Sumatera Barat.
Masyarakat menganggap, desain unik pada atap masjid ini adalah cerminan dari Rumah Gadang yang merupakan rumah adat masyarakat Minangkabau.
Tapi ternyata, terdapat makna khusus dibalik pembangunan atap Masjid Raya Sumatera Barat ini.
Selain bentuknya yang unik, masjid ini juga dibangun tahan guncangan gempa.
Baca Juga Setelah 2 Tahun, Masjid Istiqlal Kembali Bagikan 1.000 Paket Makanan di Puasa Hari Pertama di https://www.kompas.tv/article/276528/setelah-2-tahun-masjid-istiqlal-kembali-bagikan-1-000-paket-makanan-di-puasa-hari-pertama
Tak hanya itu, bangunan masjid sengaja dibuat tinggi, agar bisa terhindar dari potensi terjangan tsunami.
Ruang utama masjid dibangun tanpa tiang penyangga.
Bagian mihrab pun dibuat menyerupai bentuk batu hajar aswad dengan terdapat ukiran nama-nama asmahul husna berwarna emas.
Tak heran, jika kemegahan dan keunikan masjid ini pun membuat pengunjung selalu terkesan jika mengunjungi Masjid Raya Sumatera Barat ini.
Sebagai bangunan religi yang dipenuhi ukiran bercorak khas minangkabau, Masjid Raya Sumatera Barat hadir sebagai representasi falsafah hidup masyarakat minangkabau, yakni "Adat Basandi Sayarak, Syarak Basandi Kitabullah".
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/276710/jadi-ikon-wisata-religi-masjid-raya-sumatera-barat-dibangun-tanpa-kubah-dan-tahan-gempa