JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia, hari Senin (28/03) berunjuk rasa menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Unjuk rasa digelar mahasiswa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, yang berjarak satu kilometer dari Istana Merdeka.
BEM seluruh indonesia meminta pemerintah tidak menunda pemilu, karena dinilai mengkhianati konstitusi.
Melalui mobil komando, mahasiswa meminta perwakilan istana untuk menemui mereka langsung di kawasan Patung Kuda.
Baca Juga Tunda Pemilu Dianggap Merencanakan Pemufakatan Jahat untuk Melanggengkan Kekuasaan, Mengapa? di https://www.kompas.tv/article/270886/tunda-pemilu-dianggap-merencanakan-pemufakatan-jahat-untuk-melanggengkan-kekuasaan-mengapa
Saat ditemui usai bertemu Wali Kota Solo yang juga Putra Jokowi, Gibran Raka Buming Raka.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan meminta publik tidak menyalahkan presiden Jokowi soal wacana itu.
Zulhas menegaskan, wacana itu murni usulan dan urusan partai politik dan masih banyak Parpol belum setuju kecuali PAN, PKB dan Golkar yang mendukung.
Ia pun menyebut tak ada bahasan soal penundaan pemilu, dalam pertemuannya dengan Gibran.
Sementara, Komisi Pemilihan Umum menegaskan KPU tetap akan menyelenggarakan Pemilu 2024, sesuai konstitusi dan perundang-undangan yang berlaku.
Hari pemungutan suara jatuh pada 14 Februari 2024.
Ketua KPU, Ilham Saputra juga memastikan KPU telah mengirim surat kepada DPR untuk mengagendakan pembahasan peraturan KPU, sebagai dasar pengajuan usulan anggaran Pemilu 2024.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/274830/usulan-tunda-pemilu-bem-berunjuk-rasa-hingga-ketua-pan-minta-jangan-salahkan-presiden