SEMARANG, KOMPAS.TV - Setelah melakukan serangkaian penyidikan dan pemeriksaan terhadap pelaku pembunuhan tenaga kesehatan dan anaknya, yang jenazahnya dibuang di kolong Tol Semarang-Bawen, Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Tengah berhasil mengungkap fakta baru modus pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku. Pelaku pembunuhan mengakui merencanakan pembunuhan terhadap korban Sweetha Kusuma Gatra Subardiya, dengan cara seolah-olah gantung diri.
Untuk melakukan upaya pembunuhan terhadap korban yang mempertanyakan anaknya, korban disuruh datang ke Kota Semarang dengan membawa sarung serta tas besar. Ternyata sarung yang dibawa oleh korban digunakan oleh pelaku untuk membungkus mayat Sweetha. Dalih awal pelaku membunuh Sweetha di Kota Semarang karena alasan cemburu tidak terbukti.
Pelaku memang bermaksud menutupi perbuatannya yakni yang pertama, membunuh dan membuang anak Sweetha, Muhammad Faeyza, kemudian yang kedua pelaku berniat membuat Sweetha seolah gantung diri menggunakan sarung yang dibawanya sendiri.
"Ternyata fakta yang sudah kita dapatkan permasalahan asmara itu tidak ada, yang ada adalah menutupi pembunuhan terhadap anaknya. Dimana penyidik sudah mendapatkan bahwa rencana korban Sweetha ini akan dibunuh dengan cara digantung," ujar Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng.
Lebih lanjut Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Tengah mengungkapkan, modus pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku bukan di dasari asmara. Namun, pelaku hendak menutupi anak korban yang sudah meninggal dengan cara dianiaya hingga dibuang di Jembatan Tol Kilometer 425 Semarang. Atas dasar hal tersebut, korban juga dihabisi dengan cara di cekik di kamar hotel dan mayatnya yang dibungkus menggunakan sarung dibuang ke lokasi yang sama dengan anaknya dan ditemukan pada tujuh Maret 2022.
#pembunuhan #tolsemarangbawen #poldajateng
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/274461/fakta-baru-pembunuhan-nakes-sweetha-dan-anaknya-terungkap