KOMPAS.TV - Dengan membawa karung, para ibu rumah tangga di Bandar Lampung menyetorkan sampah miliknya di bank sampah emak.id.
Aktivitas yang secara rutin dilakukan per dua pekan ini sudah menjadi kebiasaan baru pengelolaan sampah yang mendulang rupiah.
Bersama dengan bank sampah masyarakat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam memilah dan menabung sampah yang bernilai ekonomi.
Baca Juga Cerita Camat Polewali Mandar Sulap Halaman Kantor jadi Lokasi Pembakaran Sampah: TPA Ditutup Warga di https://www.kompas.tv/article/272853/cerita-camat-polewali-mandar-sulap-halaman-kantor-jadi-lokasi-pembakaran-sampah-tpa-ditutup-warga
Sebelum ditimbang, sampah yang dibawa dipisahkan terlebih dahulu antara sampah plastik, kertas, kardus maupun organic.
Setelah itu hasil penimbangan sampah di catat dalam buku tabungan milik setiap nasabah dan nantinya uang yang terkumpul bisa dicairkan dalam berbagi bentuk seperti emas, hewan kurban hingga sembako.
Salah satu nasabah mengungkapkan, adanya bank sampah ini membuat warga khususnya ibu rumah tangga menjadi teredukasi akan memilah sampah organik dan anorganik.
Selain itu kebiasaan baru ini juga ternyata menghasilkan nilai rupiah yang cukup menggiurka.
Ahmad Khairudin Syam selaku pendiri emak.id mengatakan, idenya dalam membentuk bank sampah ini dilatar belakangi atas keresasahnya akan kondisi tempat pembuangan akhir sampah bakung bandar lampung yang kian meningkat.
Sehingga adanya peran bank sampah ini dapat memperpanjang usia tpa tersebut.
Meski baru setahun berjalan, namun setidaknya sebanyak 2.600 nasabah se-kota Bandar Lampung, telah bergabung dalam bank sampah emak.id.
Kegiatan bank sampah di Bandar Lampung ini diharapkan dapat terus berjalan dan menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/274291/lewat-emak-id-ibu-rumah-tangga-di-lampung-tukar-sampah-jadi-cuan