GORONTALO, KOMPAS.TV - Polda Gorontalo terus penyelidiki penembakan yang menewaskan Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Gorontalo AKBP Beni Mutahir oleh tahanan kasus narkoba.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan kepada ketujuh anggota polisi lainnya yang saat itu sedang menjaga tahanan karena diduga melanggar kode etik kepolisian.
Sebelum terjadi aksi penembakan, korban AKBP Beni Mutahir memerintahkan anak buahnya untuk mengeluarkan tersangka dari tahanan sampai ke rumahnya tanpa melalui prosedur yang benar.
Baca Juga Terungkap, Ini Detik-detik Sebelum AKBP Beni Mutahir Ditembak Mati Tahanan Narkoba di https://www.kompas.tv/article/273182/terungkap-ini-detik-detik-sebelum-akbp-beni-mutahir-ditembak-mati-tahanan-narkoba
Saat ini polisi melakukan sidang etik kepada tujuh anggota polisi lainnya yang saat itu sedang menjaga tahanan.
Dari keterangan Kabid Humas Polda Gorontalo, penembakan terjadi bermula dari adanya permohonan tersangka kepada korban agar bisa diizinkan pulang untuk menyelesaikan persoalan keluarga.
Setelah batas waktu yang diberikan korban kepada tersangka menemui keluarganya habis, korban kemudian meminta tersangka untuk segera kembali ke sel tahanan.
Namun ketika permintaan korban tidak didengarkan tersangka.
Korban pun menampar tersangka dan akhirnya tersangka marah hingga mengambil senjata api rakitan di dalam kamar.
Almarhum AKBP Beni Mutahir dikenal sebagai sosok yang ramah mulai dari bawahannya hingga atasannya.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/273297/diduga-melanggar-kode-etik-7-polisi-diselidiki-terkait-kasus-penembakan-akbp-beni-mutahir
