BREBES, KOMPAS.TV - Seorang ibu warga Desa Sokawera, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa tengah menganiaya ketiga anaknya saat mereka sedang terlelap tidur.
Menurut sejumlah tetangga, peristiwa ini diketahui setelah ada teriakan anak dari dalam rumah seusai shalat subuh.
Teriakan anak minta tolong itu mengundang perhatian para tetangga, lalu mendobrak pintu rumah dengan paksa dan mendapati anak pertama pelaku telah meninggal dunia dengan luka di leher.
Sementara, kedua anak lainnya langsung dibawa warga ke Puskesmas Tonjong, karena mengalami luka serius di bagian dada dan leher.
Baca Juga Pria Nekat Aniaya Teman Karena Kesal Ditegur di https://www.kompas.tv/article/272633/pria-nekat-aniaya-teman-karena-kesal-ditegur
Saat olah tempat kejadian perkara, Tim Unit Inafis dan Resmob Satreskrim Polres Brebes menemukan sejumlah barang bukti termasuk ponsel dan pisau yang digunakan pelaku.
Pelaku sekaligus ibu kandung korban, ditahan jajaran Satreskrim Polres Brebes.
Polisi masih mendalami motif pelaku menganiaya anak-anaknya dan kesulitan menggali keterangan dari pelaku, yang kerap tidak mau menjawab pertanyaan.
Polisi menduga pelaku menunjukkan gejala depresi.
Sementara Psikolog Forensik, Reza Indragiri menyebut kasus pembunuhan anak oleh ibunya, tidak boleh berhenti bila terindikasi ada gangguan kejiwaan pada pelaku.
Unit pelayanan perempuan dan anak Satreskrim Polres Brebes, membawa pelaku ke RSUD Dokter Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal untuk menjalani serangkaian pemeriksaan kejiwaan.
Pelaku sempat bercerita pada dokter, dirinya kesulitan ekonomi karena menganggur sebagai perias pengantin, sejak pandemi.
Untuk kebutuhan diri dan anak-anaknya, pelaku hanya mengandalkan penghasilan dari suami yang bekerja di Jakarta.
Namun, dokter belum menggali motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap tiga anaknya.
Pelaku masih kerap merasa ketakutan saat melihat orang banyak.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/272821/kasus-ibu-aniaya-ketiga-anaknya-di-brebes-polisi-sebut-pelaku-menunjukkan-gejala-depresi