KULON PROGO, KOMPAS.TV - Setelah minyak goreng kemasan bersubsidi jadi buruan, kini giliran minyak goreng curah yang menghilang dari pasaran. Di Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, salah satunya.
Sejak ditetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah sebesar Rp 14.000 per liternya, keberadaan komoditas ini justru semakin langka. Sejumlah pedagang mengaku belum mendapatkan pasokan minyak goreng curah sejak kemarin, karena di tingkat agen keberadaan minyak goreng juga dikabarkan kosong. Bahkan, untuk persediaan terakhir dari jatah 15 pet (jerigen), pedagang sempat menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 20.000 per liternya.
"Beluma ada barang, jenis curah, masih kosong. Biasanya 15 pet (jerigen), sudah habis, habis tadi," ujar Herawati, pedagang.
"Minyak curah ada kelangkaan, kita hanya memonitoring dengan adanya kelangkaan minyak mungkin di wilayah Indonesia," kata Kanit Reskrim Polsek Wates, AKP FX Langgeng Junaidi.
Sementara pasca dicabutnya harga eceran tertinggi minyak goreng kemasan dan harganya kembali ke harga pasar, justru membuat harga jualnya semakin mahal. Minyak goreng kemasan yang biasa dijual seharga Rp 38.000 per dua liter kini dijual hingga Rp 49.000 per dua liternya.
Akibat mahalnya harga minyak goreng kemasan, banyak pembeli yang akhirnya urung berbelanja dan beralih ke minyak goreng curah. Untuk stok minyak goreng kemasan terpantau masih terbatas.
"Ada dampaknya sekarang, kan biasanya beli empat liter, tadi itu tidak beli, belinya yang curah," tutur Isnaini, pedagang.
Seperti diketahui, pemerintah secara resmi mencabut subsidi minyak goreng kemasan dan mengalihkan subsidi ke minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi Rp 14.000 per liternya sejak Rabu 16 Maret kemarin. Pemerintah tidak lagi mengatur harga minyak goreng kemasan dan harga komoditas ini menyesuaikan harga keekonomian.
#minyakgoreng #kulonprogo #pasrwates
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/272496/minyak-goreng-curah-hilang-di-pasaran