JAKARTA, KOMPAS.TV - Gejolak harga dan kelangkaan minyak goreng beberapa bulan belakangan ini, belum kunjung terkendali, meskipun pemerintah berulang kali telah mengambil kebijakan pengendalian harga dan pasokan.
Warga terus berbondong-bondong dan rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng.
Di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, seorang perempuan jatuh pingsan akibat berdesak-desakan dengan ratusan warga lainnya saat mengantre minyak goreng di salah satu pusat perbelanjaan.
Baca Juga Mendag Sebut Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Kelangkaan Minyak Goreng Senin Depan, Siapa? di https://www.kompas.tv/article/271681/mendag-sebut-polisi-tetapkan-tersangka-kasus-kelangkaan-minyak-goreng-senin-depan-siapa
Kelangkaan minyak goreng di Pangkal Pinang, sudah terjadi sejak 2 pekan terakhir.
Drama kelangkaan minyak goreng, juga menyisakan pilu.
Sedikitnya ada dua orang meninggal dunia saat mengantre membeli minyak goreng.
Sejak harga minyak goreng merangkak naik akhir tahun lalu, pemerintah telah mengambil beberapa kebijakan pengendalian.
Namun, gonta-ganti kebijakan ini tak lantas mengatasi kelangkaan minyak goreng, yang menjadi-jadi selama dua bulan terakhir.
Pengamat Ekonomi, Bhima Yudhistira menilai, kebijakan pemerintah terkait minyak goreng tidak konsisten.
Mencabut harga eceran tertinggi minyak goreng cukup berisiko menjelang bulan Ramadan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/271698/gonta-ganti-kebijakan-komisi-vi-minta-kemendag-audit-harga-pokok-produksi-cpo-dan-minyak-goreng