BANJARMASIN, KOMPS.TV - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo, menyoroti kelangkaan minyak goreng di pasaran yang terjadi di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan.
Sebab dalam pantaunya di beberapa distributor mengalami kekosongan, kondisi ini pun membuatnya sadar akan potensi pihak-pihak yang melakukan penimbunan atau memang belum ada suplai dari pabrik.
Baca Juga Upaya Stabilkan Harga, 3.204 Liter Minyak Goreng Dijual dalam Operasi Pasar di Banjarmasin di https://www.kompas.tv/article/270991/upaya-stabilkan-harga-3-204-liter-minyak-goreng-dijual-dalam-operasi-pasar-di-banjarmasin
Atas dasar itu DPRD Kalimantan Selatan meminta dinas perdagangan dan satgas pangan lebih proaktif di dalam melaksanakan pemantauan agar kebutuhan minyak goreng sebanyak 3.600 ton per bulan di Kalsel bisa tercukupi tanpa mengalami kelangkaan.
"Kita minta dinas perdagangan dan satgas pangannya lebih proaktif dalam meaksanakan operasi pasar dan razia," ucap Imam Suprastowo.
Baca Juga Minyak Goreng Kemasan Mahal, Pedagang Beralih Gunakan Minyak Curah di https://www.kompas.tv/article/269765/minyak-goreng-kemasan-mahal-pedagang-beralih-gunakan-minyak-curah
Dengan kondisi kelangkaan minyak goreng, Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Selatan berharap ada investornya yang bersedia memproduksi minyak goreng kemasan di kalimantan selatan demi menunjang kebutuhan daerah, apalagi di Kalimantan Selatan sendiri memiliki perkebunan kelapa sawit di 70 perusahaan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/271568/dprd-kalsel-minta-disdag-dan-satgas-pangan-lebih-proaktif-operasi-pasar-dan-razia-minyak-goreng