LUMAJANG, KOMPAS.TV - Gara-gara jembatan yang jadi satu-satunya akses menuju sekolah jebol diterjang lahar Gunung Semeru, para siswa sekolah dasar (SD) di Lumajang, Jawa Timur, harus melawan bahaya.
Tiap hari, mereka menyeberangi aliran lahar dingin untuk pergi bersekolah.
Warga pun berharap jembatan baru segera dibangun.
Sudah lebih dari dua bulan, hampir setiap hari, para orang tua siswa SD di Dusun Sumber Langsep, Kecamatan Candipuro, merasa waswas; tapi tidak pada Sabtu (12/3) pagi kemarin.
Karena pagi itu, mereka bisa mengantar anak-anak mereka ke sekolah dengan sepeda motor, meski mereka tetap harus berhati-hati karena jalur yang dilewati begitu menantang.
Sambil membonceng anak-anak, mereka harus melewati jalur yang licin dan penuh lumpur serta bebatuan yang terbawa arus banjir lahar dingin pascaerupsi Gunung Semeru pada Desember 2021 lalu.
Bagi para siswa SD ini, perjalanan menuju sekolah menjadi penuh tantangan sejak jembatan limpas yang jadi satu-satunya akses ke sekolah, putus diterjang banjir lahar dingin Semeru.
Namun, semangat bersekolah mengalahkan rasa takut saat para pelajar ini melintasi aliran sungai.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/270033/jembatan-putus-siswa-sd-di-candipuro-lumajang-harus-lintasi-aliran-lahar-dingin-untuk-ke-sekolah