BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.TV - Limbah hitam menyerupai minyak mencemari Pantai Panjang Selatan di Bandar Lampung, Lampung.
Keberadaan limbah dirasa mengganggu dan merugikan nelayan sekitar, karena dalam beberapa hari ini terpaksa berhenti melaut.
Limbah ini menyulitkan nelayan untuk melaut dan menangkap ikan.
Nelayan juga menemukan banyak hewan laut yang mati.
Merespons adanya limbah hitam seperti minyak, Dinas Lingkungan Hidup Lampung dibantu PT Pertamina dan PT Pelabuhan Indonesia melakukan aksi bersih-bersih di pantai yang tercemar pada Kamis (10/3) kemarin.
Pembersihan dilakukan dengan mengangkat benda-benda seperti sampah dan kayu yang tertutup limbah hitam.
Dinas Lingkungan Hidup Lampung telah mengambil sampel limbah untuk diuji laboratorium.
Sementara uji lab dilakukan, pembersihan limbah tetap berjalan agar masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tercemar bisa kembali beraktivitas normal.
Seorang Pakar Lingkungan dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung, Dion Awfa menyebut, penanganan limbah yang diduga minyak harus dilakukan dengan cara yang aman.
Sebelum diketahui kandungannya, limbah yang diduga minyak ini tidak bisa dibuang sembarangan atau dicampur dengan sampah logistik rumah tangga di tempat pembuangan akhir.
Limbah hitam menyerupai minyak ini sudah ada sejak sepekan terakhir; sebelumnya, beberapa pesisir pantai lampung juga pernah tercemar limbah seperti minyak di tahun 2020 dan 2021.
Untuk memastikan peristiwa serupa tidak kembali terjadi, Dinas Lingkungan Hidup akan membentuk tim yang akan mengawasi aktivitas perairan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/269632/lumpuhkan-aktivitas-nelayan-limbah-hitam-menyerupai-minyak-cemari-pantai-panjang-selatan-di-lampung