BANDUNG, KOMPAS.TV - Beratap asbes yang bocor ketika hujan tiba, dan berdinding kain terpal yang membuat penghuninya kerap kedinginan di malam hari.
Di gubuk kecil ini lah satu keluarga, yang terdiri dari suami, istri dan kedua anaknya tinggal, di kawasan Kampung Baru, Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Tujuh tahun sudah, keluarga ini tinggal di gubuk.
Bukannya tak mau membangun atau pindah ke rumah yang lebih layak, namun mereka hidup serba kekurangan.
Pekerjaan sang kepala keluarga sebagai pedagang cilok keliling hanya mampu mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.
Namun kini ia kesulitan untuk berjualan karena roda dari gerobak ciloknya rusak.
Kondisi gubuk yang sempit, untuk ditiduri oleh empat anggota keluarga, tak jarang membuat mereka menitipkan kedua anakanya ke rumah sang nenek.
Baca Juga Hidup Sebatangkara, Seorang Lansia di Aceh Tinggal di Gubuk Bertutup Kelambu dan Tanpa Listrik di https://www.kompas.tv/article/258269/hidup-sebatangkara-seorang-lansia-di-aceh-tinggal-di-gubuk-bertutup-kelambu-dan-tanpa-listrik
Selama tujuh tahun tinggal di gubuk sempit, keluarga ini tak pernah tersentuh bantuan.
Namun kini kabar baik datang, setelah mendapatkan informasi tentang kondisi memprihatinkan keluarga ini, Bupati Bandung, Dadang Supriatna memerintahkan dinas terkait agar segera mendata dan membedah rumah keluarga ini.
Pemerintah Kabupaten Bandung menargetkan akan membangunkan rumah untuk keluarga ini secepatnya.
Bahkan targetnya sebelum bulan Mei sudah selesai, dan bisa ditempati.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/269214/kabar-baik-hidup-di-gubuk-selama-7-tahun-bupati-bandung-akan-bedah-rumah-keluarga-ini