MANDAILING NATAL, KOMPAS.TV - Untuk kesekian kalinya, puluhan warga, di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, dilarikan ke rumah sakit, karena diduga menjadi korban keracunan gas alam, hidrogen sulfida.
Diduga, gas beracun ini, bersumber dari pipa perusahaan panas bumi.
Sedikitnya 21 orang warga Desa Sibanggor Julu, Kabupaten Mandailing Natal, harus dirawat di Rumah Sakit Umum Panyabungan, karena menderita mual, dan muntah-muntah mendadak, mulai Minggu (06/03) malam.
Baca Juga Sebanyak 52 Warga Pusing dan Muntah Diduga Akibat Keracunan Gas H2S di https://www.kompas.tv/article/267883/sebanyak-52-warga-pusing-dan-muntah-diduga-akibat-keracunan-gas-h2s
Bupati Mandailing Natal, Sumatera Utara, Jafar Sukhairi menyebut, mereka diduga keracunan gas hidrogen sulfida yang bersumber dari pipa milik perusahaan panas bumi, di dekat permukiman warga, di Kecamatan Puncak Sorik Marapi.
Kejadian keracunan gas ini sudah beberapa kali terjadi, dan terparah terjadi pada 25 Januari 2021.
Saat itu 4 warga tewas, dan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit.
Instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Panyabungan, Mandailing Natal Sumatera Utara, sejak Minggu (06/03) malam, kebanjiran pasien.
Puluhan warga Desa Sibanggor Julu ini mengeluhkan sesak, mual, muntah, hingga lemas, karena diduga keracunan gas alam, hasil pengeboran perusahaan panas bumi.
Sebelumnya, warga mengeluhkan bau busuk yang tiba-tiba muncul, pada Minggu sore.
Polisi dan Pemerintah Daerah Mandailing Natal pun mencegah penambahan jumlah korban, dengan meminta warga mengevakuasi diri, menjauh dari lingkungan rumah, yang dekat dengan lokasi pengeboran.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/267944/diduga-keracunan-gas-alam-puluhan-warga-mandailing-natal-mual-dan-muntah-muntah-mendadak