Warga Disebut Terbiasa dengan Daging Impor, JAPPDI: Sapi Lokal Tidak Mampu Bersaing di Pasar

2022-02-26 64

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tingginya harga daging sapi membuat pedagang merugi.

Hingga akhirnya pedagang memutuskan untuk mogok berjualan daging mulai Senin 28 Februari hingga 4 Maret mendatang.

Apa upaya pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi, dan juga mencukupi kebutuhan harian daging sapi masyarakat, yang dijual di pasaran?

Kompas TV membahasnya bersama Edy Priyono, Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden, dan juga Asnawi, Ketua Jaringan Pemotongan Dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI).

Baca Juga JAPPDI Minta Pedagang Daging Sapi Tidak Mogok Berjualan di https://www.kompas.tv/article/265412/jappdi-minta-pedagang-daging-sapi-tidak-mogok-berjualan

Harga kebutuhan pokok daging sapi semakin dikeluhkan pedagang dan konsumen.

Pantauan di Pasar Kebayoran Lama Jakarta, harga daging sapi mulai menyentuh angka Rp130 ribu per kilogram.

Kenaikan harga terjadi dalam satu minggu ini, membuat pedagang berencana mogok jualan agar tidak semakin rugi.

Di Depok Jawa Barat, kenaikan harga daging sapi di pasaran sudah terjadi selama 3 minggu.

Menurut Dewan Pengurus Pusat Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), kenaikan harga daging sapi sejak desember 2021 dipicu kenaikan harga sapi hidup di tingkat importir.

Tiga provinsi dengan konsumsi daging sapi tertinggi, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat dengan 1.200 pasar aktif.

Hanya di wilayah ini, kerugian dialami rumah pemotongan dan pedagang, hingga Rp105 miliar per bulan jika harga pokok penjualan pedagang tidak dinaikkan.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/265414/warga-disebut-terbiasa-dengan-daging-impor-jappdi-sapi-lokal-tidak-mampu-bersaing-di-pasar