RUSIA, KOMPAS.TV - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menggerakkan pasukan ke wilayah timur Ukraina.
Gerakan pasukan diumumkan Putin pada pukul 06.00 waktu Moskwa, atau 10.00 WIB.
Pidato pergerakan pasukan secara khusus, ke wilayah timur Ukraina, disiarkan di stasiun televisi.
Putin menyebutnya sebagai operasi militer khusus.
Putin menyatakan pergerakan pasukan ke wilayah timur Ukraina untuk membebaskan warga yang tertindas oleh pemerintah Ukraina.
Rusia tak berniat untuk menduduki Ukraina, kata Putin.
Sehari sebelum pengumuman penyerangan, di Kota Moskwa, pada Hari Pembela Tanah Air, Putin meletakkan karangan bunga di makam prajurit yang gugur, di perang dunia kedua.
Diplomasi diharapkan masih menjadi jalan keluar dalam konflik Rusia dan Ukraina.
Namun langkah Rusia yang secara resmi mengakui kemerdekaan Donetsk, dan Luhansk, yang menjadi wilayah separatis pro Rusia, di Ukraina Timur, membuat Uni Eropa dan Amerika Serikat memberikan sanksi terhadap Rusia.
Sebelumnya, pada Kamis (24/02) pagi, Ukraina memulai keadaan darurat, di tengah kekhawatiran akan invasi Rusia.
Anggota parlemen menyetuji dekrit Presiden Volodymyr Zelensky, yang memberlakukan keadaan darurat selama 30 hari.
Keadaan darurat memungkinkan pihak berwenang untuk memberlakukan jam malam, dan pembatasan pergerakan, memblokir aksi unjuk rasa, serta melarang partai dan organisasi politik.
Alasan pembatasan adalah, demi kepentingan keamanan dan ketertiban umum.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, menyebut Rusia telah melanggar integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina dengan mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur sebagai entitas independen
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/264677/pbb-nilai-rusia-melanggar-kedaulatan-ukraina-putin-sebut-tak-berniat-menduduki-ukraina