SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyatakan Badan Urusan Logistik atau Bulog harus kembali ditugasi mengelola distribusi sembilan bahan pokok. Alasannya, beberapa komoditi seperti minyak goreng dan kedelai saat ini harganya tak menentu sehingga membutuhkan kestabilan harga.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat ditemui di rumah dinasnya hari Rabu (23/2/2022) mengatakan, hingga kini pihaknya terus mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait tingginya harga minyak goreng dan kedelai. Untuk mengatasi kondisi ini, Ganjar menyatakan, bahwa operasi pasar minyak goreng akan terus dilakukan. Sejak 2123 Februari 2022 operasi pasar dilakukan hampir menyeluruh di Jawa Tengah.
Ganjar meminta pemerintah pusat mengambil tindakan tegas terkait kewajiban Domestic Market Obligation atau DMO 20 persen yang harus dibagikan kepada masyarakat, sehingga masalah minyak goreng dapat segera ditanggulangi. Selain itu, Ganjar juga setuju badan urusan logistik kembali mengelola sembako, agar harga bisa stabil.
"Kita lagi berada pada situasi yang tidak menguntungkan hari ini. Maka pemerintah pusat saya harapkan betul untuk mengambil tindakan yang tegas. Sehingga DMO 20 persen yang mesti dibagi harus dibagi," ujar Ganjar.
"Rasa-rasanya hari ini mengingatkan kepada kita semuanya. Kayaknya Bulog harus kembali ditugasi mengelola sembilan bahan pokok, dan terbukti hari ini, termasuk kedelai di dalamnya, hari ini kan kita masih sulit," ujarnya.
Untuk saat ini, Ganjar meminta masyarakat tak berlebihan dalam menyetok minyak goreng dan membeli secukupnya. Ganjar juga mengimbau, agar tidak ada oknum yang menimbun minyak goreng di Jawa Tengah.
#ganjarpranowo #bulog #sembako
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/264564/ganjar-setuju-bulog-kembali-kelola-sembako
