MALANG, KOMPAS.TV-Di sentra industri keripik tempe Sanan Kota Malang, naiknya harga kedelai menjadi hal yang cukup menyusahkan bagi perajin keripik tempe. Karena kedelai menjadi bahan baku utama pembuatan keripik tempe.
Laili, salah satu perajin keripik tempe mengaku, hingga saat ini dirinya belum menaikkan harga jual keripik tempe. Pilihan tersebut terpaksa dia ambil karena beberapa waktu lalu akibat naiknya harga minyak, harga jual keripik juga naik.
Menurutnya saat ini memang cukup memberatkan. Di tengah harga minyak goreng yang belum stabil, perajin keripik tempe harus berhadapan dengan naiknya harga kedelai. Jika biasanya perajin memilih mengurangi ukuran menjadi lebih kecil, kondisi tersebut tidak bisa lagi dilakukan.
"Ya ini kan sudah naik, kalo mau menaikkan masih belum. Nanti kalo teman-temannya naik ya ikut naik, kalau ukuran tetap sesuai permintaan kalau naik biasanya saya bilang sama yang ambil" terang Laili.
Perajin berharap pemerintah mau melihat kondisi masyarakat yang terdampak secara langsung dengan kenaikan bahan baku. Terlebih dengan kondisi pandemi yang belum juga usai, perajin keripik tempe Sanan yang kerap menjadi jujugan oleh-oleh khas Malang, harus berjuang untuk bisa bertahan.
#hargakedelainaik #perajinkeripiktempe
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/263137/harga-kedelai-naik-perajin-keripik-tempe-di-malang-kesulitan-naikkan-harga