MALANG, KOMPAS.TV - Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur berhasil mengembangkan alat deteksi hasil metabolisme dari sistem pernapasan.
U-Breath Analysis hasil pengembangan dari Guru Besar UB Arinto Yudi Ponco bersama timnya ini mampu mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi zat dari hasil metabolisme sistem pernapasan melalui embusan napas.
Alat ini kini digunakan oleh seluruh tamu dan karyawan yang akan masuk ke Rektorat UB.
Sebelum masuk, baik tamu, dosen, maupun karyawan akan diberikan sebuah kantong plastik.
Kantong plastik tersebut akan ditiup dan ditutup.
Baca Juga Kejar Target Vaksinasi Covid-19 Anak di Daerah Pedalaman, Guna Tekan Penyebaran Covid-19 di https://www.kompas.tv/article/262196/kejar-target-vaksinasi-covid-19-anak-di-daerah-pedalaman-guna-tekan-penyebaran-covid-19
Selanjutnya plastik akan dianalisa dengan sebuah alat.
Tak menunggu waktu lama, hasil dari analisa sudah bisa diketahui.
Menurut Arinto Yudi Ponco, alat ini merupakan pengembangan dari alat yang sudah ada sebelumnya.
Namun U-Breath tidak hanya mendeteksi positif dan negatif Covid, namun juga bisa mengetahui apakah orang tersebut masuk dalam gejala ringan, sedang, berat, atau tanpa gejala.
Alat deteksi ini telah diuji klinis pada orang yang sehat dan penyintas Covid 19 di Rumah Sakit Saiful Anwar dan Rumah Sakit Lapangan, dengan total 400 sampel.
Penelitian yang telah dilakukan sejak akhir 2020 ini juga menghasilkan tingkat akurasi mencapai lebih dari 90%.
Baca Juga Gibran: Warga yang Sudah Vaksin Lengkap dan Dapat Booster Bisa Sekolah, Kuliah, hingga ke Pasar di https://www.kompas.tv/article/261859/gibran-warga-yang-sudah-vaksin-lengkap-dan-dapat-booster-bisa-sekolah-kuliah-hingga-ke-pasar
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/262200/universitas-brawijaya-kembangkan-alat-deteksi-covid-19-dengan-hembusan-napas-u-breath-sebutannya