MALANG, KOPAS.TV - Lahan terbatas dan sempit tidak menyurutkan niat seorang ibu rumah tangga di Kota Malang, untuk budidaya lebah. Bukan lebah yang bisa menyengat, namun ibu rumah tangga ini memilih lebah madu trigona atau lebah klanceng untuk dibudidayakan.
Di lantai dua rumahnya, yang berada di Jalan Ikan Piranha Kota Malang, Zuli Kristanti sibuk memeriksa bambu dan gentong gentong kecil tempat bersarang lebah trigona. Rutinitas ini dilakukan Zuli disela-sela kesibukannya sebagai ibu rumah tangga. Awal memulai budidaya lebah madu trigona ini karena zuli ingin mendapatkan madu asli dari lebah trigona yang dipercaya memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. berawal dari beberapa batang bambu, kini Zuli telah memiliki puluhan batang dan gentong tempat bersarang lebah madu trigona.
Zuli menambahkan, budidaya lebah madu trigona tergolong mudah karena lebah jenis ini tidak menyengat sehingga lebih aman jika dibudidayakan di perkotaan. Agar bisa memproduksi madu dan lebah tidak kabur Zuli juga menciptakan ekosistem seperti di habitat aslinya yakni dengan menanam sayur dan bunga yang juga sebagai makanan lebah. Dalam sepuluh batang bambu atau gentong, zuli bisa mendapatkan 1 kilogram madu trigona.
Dibanding madu pada umumnya,harga madu trigona tergolong lebih mahal. Untuk satu kilogram madu trigona biasa dijual 300 hingga 350 ribu rupiah. Di masa pandemi covid 19, madu trigona milik Zuli sangat diminiati masyarakat, karena madu ini juga dipercaya mampu menjaga daya tahan tubuh. Untuk pemasaran sendiri, Pulau Jawa dan Kalimantan masih menjadi yang terbesar.
#beritamalang
#budidayaklenceng
#lebahklenceng
#trigona
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/260289/ibu-rumah-tangga-sukses-budidaya-lebah-madu-trigona
