KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta maaf kepada warga terkait kegiatan pengukuran lahan tambang di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah yang berujung penangkapan warga oleh aparat.
Ganjar menyebut pengukuran dilakukan di daerah yang warganya sudah setuju lahannya dijadikan Tambang Batu Adesit.
Perkembangan terakhir, Gubernur Jawa Tengah memastikan bahwa warga yang sempat diamakan untuk segera dibebaskan.
Ganjar menyampaikan bahwa berita mengenai penangkapan warga yang beredar tampak menyeramkan, padahal kenyataannya tidak seperti itu.
Baca Juga Polemik Ricuh Pengukuran Lahan di Desa Wadas, Begini Tanggapan Komnas HAM di https://www.kompas.tv/article/260023/polemik-ricuh-pengukuran-lahan-di-desa-wadas-begini-tanggapan-komnas-ham
"Ternyata pada saat mereka (warga) diamankan, mereka sempat main billyard dan terus kemudian pulang dikasih sembako ada bingkisannya naik bus, itu mungkin cerita yang tidak begitu terpublikasi, karena yang terpublikasi serem-serem semuanya," ucap Ganjar.
Ganjar juga memastikan ruang-ruang dialog harus lebih intens, agar yang kontra bisa menyampaikan pendapatnya.
Kedepannya, Ganjar berharap bagi warga yang sudah setuju dan meminta lahannya untuk diukur, semoga pihak yang kontra membiarkan hal tersebut terjadi dan saling menghormati.
Dan bagi yang belum setuju, Ganjar mengatakan akan memberikan ruang untuk berdialog, bahkan Komnas HAM juga akan ikut memfasilitasi.
Baca Juga Mahfud MD Bantah Situasi di Desa Wadas Mencekam, Ini Katanya.. di https://www.kompas.tv/article/260013/mahfud-md-bantah-situasi-di-desa-wadas-mencekam-ini-katanya
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/260031/terkait-polemik-ricuh-desa-wadas-begini-harapan-ganjar-pranowo