KOMPAS.TV - Suasana jalan Malioboro, Yogyakarta kini sepi dari kegiatan pedagang kaki lima. Sejak tanggal 1 hingga 7 Februari kemarin, seluruh pedagang kaki lima diwajibkan pindah berjualan ke Teras Malioboro yang sudah disiapkan.
Ini gambaran jalan Malioboro 2021 lalu, kondisinya ramai oleh pedagang kaki lima penuh sesak.
Terhitung mulai tanggal 1 Februari lalu, para pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Malioboro diarahkan untuk pindah berjualan di dua lokasi baru yang diberi nama teras Malioboro.
Baca Juga Tempat Relokasi PKL Malioboro yang Dibangun Pakai Danais Bocor, Ini Kata Sekber Keistimewaan DIY di https://www.kompas.tv/article/258133/tempat-relokasi-pkl-malioboro-yang-dibangun-pakai-danais-bocor-ini-kata-sekber-keistimewaan-diy
Teras Malioboro satu berada di gedung bekas Bioskop Indra di kawasan Selatan Malioboro.
Sementara Teras Malioboro dua berada di lahan kosong bekas kompleks kantor dinas pariwisata di kawasan utara Malioboro.
Meski berimbas pada pro kontra, namun sejumlah pengunjung yang ditemui mengaku lebih leluasa berjalan kaki menyusuri kawasan Malioboro.
Sementara itu, para pedagang kaki lima yang telah menempati lokasi di Teras Malioboro mengaku lebih nyaman berada di tempat ini, meski di awal berjualan omsetnya tidak sebagus saat berada di jalan Malioboro.
Menurut mereka, hal itu disebabkan banyak pengunjung Malioboro yang belum mengetahui keberadaan Teras Malioboro.
Meski banyak pedagang kaki lima yang masih enggan pindah berjualan di teras Malioboro 1 dan 2, namun Pemerintah Kota Yogyakarta menegaskan hanya memberikan batas waktu relokasi hingga tanggal 7 Februari mendatang.
Setelah tanggal itu, penegakkan aturan akan diberlakukan kepada para pedagang kaki lima yang enggan pindah.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/258691/mulai-1-februari-pedagang-kaki-lima-diwajibkan-pindah-ke-teras-malioboro
