KOMPAS.TV - Manajemen sampah di Indonesia masih jauh dari kata baik, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat 37,3 persen dari 67,8 ton sampah di Indonesia pada periode 2020 berasal dari limbah rumah tangga.
Ini tentu pr bersama termasuk masyrakat, pemilahan sampah jadi solusi termudah yang bisa dilakukan oleh warga sebelum sampah-sampah bisa didaur ulang.
Baca Juga Tahun 2025 'Sungai Watch' Targetkan Sungai Kembali jadi Sumber Kehidupan, Bukan Tempat Sampah di https://www.kompas.tv/article/256619/tahun-2025-sungai-watch-targetkan-sungai-kembali-jadi-sumber-kehidupan-bukan-tempat-sampah
Saat ini di kota besar semakin banyak bermunculan platform pemilahan sampah untuk didaur ulang, salah satunya perusahaan rintisan duitin.
Duitin membangun sebuah ekosistem yang mempertemukan kontributor atau pemberi sampah dengan pickers atau pengambil sampah.
Lewat Duitin, pengguna bisa mendapat reward setelah mengumpulkan sampah anorganik yang sudah dipilah.
Dengan berat minimal 3 kilogram, sampah akan dijemput di rumah dan pengguna bisa mendapat reward berupa koin yang bisa ditukar dengan pulsa hingga token listrik.
Salah satunya Kelik Purnanto, yang sudah bergabung di duitin menjadi pengumpul sampah alias pickers sejak 2020.
Dari Juli 2020 hingga Desember 2021, Kelik dan teman-temannya berhasil mengumpulkan 170 ton sampah mulai dari sampah plastik, minyak jelantah jelantah, hingga popok sekali pakai.
Yang juga tak kalah penting tentu masyrakat yang mau memilah sampah dan mendaur ulang sampah lewat Duitin.
Di Duitin pengguna aplikasi sudah mencapai 100 ribuan dengan 75 persen pengguna berada di sekitar Jakarta, memilah sampah pun ternyata tak sulit.
Kontributor Fuitin berbagi tips bagi Anda yang mau mencoba memilah dan mendaur ulang sampah.
jika biasanya masyarakat harus mengeluarkan uang untuk iuran sampah, lewat gerakan pilah sampah Duitin, masyarakat bisa berkontribusi mendaur ulang sampah sekaligus mendapat imbalan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/257227/lewat-duitin-masyarakat-bisa-daur-ulang-sampah-sekaligus-panen-cuan