Di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, termasuk di Jakarta, Denpasar hingga Sumbawa Besar matahari akan terbenam lebih lambat. Fenomena ini terjadi mulai Rabu 26 Januari 2022 hingga 1 Februari 2022. Lamanya waktu tenggelam matahari bisa disebabkan saat sumbu rotasi di belahan utara bumi dan kutub utara bumi miring ke arah matahari, maka matahari akan terbit lebih cepat dan terbenam lebih lambat di belahan utara bumi.
Hal ini terjadi saat solstis (pergerakan semu matahari) Juni, yakni ketika matahari berada paling utara saat tengah hari yang terjadi tanggal 20 dan 21 Juni setiap tahunnya.
Selain matahari yang terbenam lebih lambat, publik diramaikan oleh fenomena ekuiluks yang mengatakan bahwa panjang siang hari dan malam akan sama 12 jam. 36 lokasi di Indonesia akan mengalami fenomena ini. Dalam setahun ekuiluks dapat terjadi dua kali. Ekuiluks di Indonesia akan terjadi pada 15 Oktober (Sabang) hingga 18 November (Subulussalam) mendatang.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
Tak Hanya Matahari Terbenam Lebih Lambat, RI Alami Fenomena Ekuiluks