CIANJUR, KOMPAS.TV - Para siswa sekolah dasar negeri datar muncang, yang tinggal di Kampung Tisuk, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang bertaruh nyawa untuk sampai ke sekolahnya, yang berada di desa melati. Untuk menuju sekolah, dengan semangat tiga belas orang siswa ini setiap harinya harus menempuh perjalanan sejauh tiga kilo meter melewati hutan yang curam.
Tak hanya itu, setelah melewati hutan yang begitu curam, setiap harinya para siswa harus bertaruh nyawa untuk melewati jembatan bambu dengan panjang lima belas meter dengan ketinggian tujuh meter yang berada di atas Sungai Cikondang, dengan kondisi jembatan yang sudah keropos dan rusak parah terbuat dari bambu.
Saat melintasi jembatan ini, siswa harus sangat berhati hati agar tidak terjatuh. Meski harus melewati hutan dan jembatan yang sudah reot ini, tidak menyurutkan semangat para siswa untuk tetap pergi ke sekolah untuk meniba ilmu.
Kini siswa beserta guru sekolah dasar negeri datar muncang berharap kepada Pemerintah Daerah, maupun pemerintah pusat agar bisa membuatkan jembatan yang lebih layak lagi. Pasalnya, jembatan yang dibangun secara Swadaya Masyarakat ini sudah tidak layak lagi untuk digunakan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/255345/pergi-sekolah-bertaruh-nyawa-lewati-hutan-dan-jembatan-reot