KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyebut telah mengetahui identitas vaksinator yang diduga menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong pada murid sekolah dasar (SD) di Medan, Sumatra Utara.
Menkes meminta kasus ini segera diproses hukum, sebagai peringatan bagi tenaga kesehatan (nakes) lainnya.
Seorang nakes perempuan mengeluarkan alat suntikan dari plastik pembungkus. Tanpa mengisi alat suntikan, nakes ini langsung menyuntik anak SD yang sudah siap untuk divaksin.
Sekilas, diduga tak terlihat ada cairan vaksin dalam alat suntikan ini. Ya, video ini lantas viral di sejumlah media sosial dan memancing reaksi warganet.
Nakes itupun sudah menjalani pemeriksaan oleh Tim Gabungan Polres Pelabuhan Belawan dan Polda Sumatra Utara sebagai saksi. Polisi telah menyita barang bukti, termasuk rekaman video penyuntikan vaksin yang diduga kosong.
Sama dengan Menkes, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi menyebut juga bakal menindak tegas vaksinator yang diduga menyuntikkan vaksin kosong pada anak dengan membawa kasus ini ke ranah hukum.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Medan juga ikut menyelidiki dugaan suntik vaksin kosong ini.
Sebelumnya, sebuah video vaksinasi yang dilakukan perawat inisial EO di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, juga viral di media sosial. EO diduga menyuntikkan vaksin kosong.
Namun sanksi tidak diberikan kepada EO karena kedua pihak sudah sepakat berdamai.
Polisi pun juga sudah mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan.
Di hadapan media, EO meminta maaf pada keluarga.
Sudah beberapa kali kasus vaksi kosong terjadi; perlunya pengawasan dan ketelitian para vaksinator saat menjalankan tugasnya sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran terkait dampak yang ditimbulkan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/254438/polisi-temukan-identitas-penyuntik-vaksin-kosong-di-jakarta-dan-medan