SORONG, KOMPAS.TV - Meskipun dalam situasi pandemi tidak menyurutkan semangat pengrajin Mama Papua di Raja Ampat, Papua Barat untuk menghasilkan kreativitas berupa sejumlah hiasan dengan berbahan dasar limbah kulit kerang.
Hidup di alam Raja Ampat dengan hasil bumi yang melimpah, tentunya membuat sebagian orang harus berpikir kreatif, agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Salah satunya yang dilakukan mama Mery Rumbiak. Setiap harinya Ia mencari kerang untuk dimakan sehari-hari, setelah isinya dimakan kulitnya disimpan untuk dibuat kerajinan tangan.
Meskipun membutuhkan proses yang begitu lama, namun tidak menyurutkan semangat mama Mery Rumbiak, untuk menghasilkan karya hiasan menarik, yang memiliki nilai ekonomi. Dalam sehari mama Mery bisa mampu membuat satu hingga dua hiasan.
Satu hiasan ini dijual dengan harga mulai dari Rp 100.000, tergantung ukuran dan model yang diinginkan pembeli. Meskipun dalam situasi pandemi mereka tetap berproduksi dan barangnya dijual hingga ke kota.
Tidak sulit untuk memperoleh kerang di laut, hanya saja para pengrajin ini kesulitan memproduksinya karena, minim alat produksi. Para pengrajin ini berharap pemerintah dapat memperhatikan mereka, dengan menyediakan fasilitas yang memadai untuk pengembangan usaha mereka.
#RajaAmpatPapuaBarat #KerajinanTangan #SouvenirRajaAmpat
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/254101/pengrajin-raja-ampat-produksi-hiasan-dari-limbah-kulit-kerang