KOMPAS.TV - Gempa yang berpusat di Selat Sunda kemarin memicu kerusakan bangunan dan dirasakan hingga Jakarta.
Ini menjadi bukti aktifnya zona megathrust Selat Sunda sekaligus alarm adanya potensi gempa lebih besar.
Gempa bermagnitudo 6,6 di Selat Sunda yang terjadi pada Jumat (14/01) sore kemarin menyisakan kerusakan cukup berat di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.
Dari BPBD Kabupaten Pandeglang menyebutkan sebanyak 1.100 rumah rusak selain itu ada 14 dan 200 jiwa mengungsi.
Sejak hari Jumat hingga Sabtu (15/01) siang tadi, tercatat 33 kali gempa susulan terjadi di Pandeglang, Banten kekuatan gempa bervariasi yang terbesar mencapai magnitudo 5,7.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa susulan sebanyak 33 kali terjadi karena energi yang terlepas cukup besar, sehingga masih ada proses untuk penstabilan kembali.
Baca Juga Guncangan Gempa di Banten Terasa Hingga ke Jakarta, Begini Penjelasan Ahli di https://www.kompas.tv/article/251837/guncangan-gempa-di-banten-terasa-hingga-ke-jakarta-begini-penjelasan-ahli
Gempa susulan terbesar mencapai magnitudo 5,7 dan terkecil mencapai magnitudo 2,5.
Dwikorita juga menyebut, agar masyarakat terus diberi edukasi dan sosialisai tentang fenomena kegempaan di Selat Sunda.
Kepala BMKG menjelaskan, gempa di Banten kemarin bukanlah gempa megathrust, namun dikhawatirkan akan ada efek yang memicu gempa megathrust.
Sehingga sistem infrastruktur yang tahan gempa, jalur-jalur evakuasi, tempat-tempat perlindungan harus dipersiapkan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/251887/penjelasan-bmkg-soal-gempa-susulan-sebanyak-33-kali-yang-guncang-selat-sunda