JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat vaksinasi booster Covid-19
Dari uji klinis, vaksin booster mampu meningkatkan kembali titer antibodi yang menurun, sekaligus guna menghadapi berbagai varian mutasi virus korona.
Dalam program Sapa Indonesia Pagi, anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), Prof. Dr. Soedjatmiko bahkan menyebut vaksinasi booster tidak hanya untuk menghadapi varian Omicron, tetapi juga untuk mencegah Covid-19 varian Delta yang berdampak parah.
Untuk itu, vaksin booster menjadi penting dan perlu.
Kelompok pertama bersifat homolog, atau sama dengan vaksin primer dosis pertama dan dosis kedua yang digunakan.
Coronavac Bio Farma yang dibuat dari bahan baku Sinovac, Pfizer, dan Astrazeneca, masuk dalam kelompok ini.
Sedangkan kelompok kedua, bersifat heterolog, atau bisa digunakan berbeda dengan jenis vaksin primer dosis pertama dan dosis kedua, yakni vaksin Moderna dan Zifivax.
Rencananya, pemberian vaksin booster akan dimulai pada Rabu (12/1) ini dengan kelompok warga lansia sebagai penerima utama.
Baca Juga Dapatkan Vaksin Dosis Pertama dan Kedua! Jika Sudah, Segera Ambil Kesempatan Booster! di https://www.kompas.tv/article/249286/dapatkan-vaksin-dosis-pertama-dan-kedua-jika-sudah-segera-ambil-kesempatan-booster
Selanjutnya, vaksin booster disebut efektif jika jumlah penerima vaksin utama dosis satu dan dua sudah mencapai minimal 70 persen dari total jumlah penduduk.
Ini pesan untuk pemerintah, supaya dapat mempercepat vaksinasi bagi warga yang belum lengkap vaksin primer.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/250413/bpom-izinkan-5-merek-vaksin-ini-untuk-jadi-dosis-booster-lihat-di-sini