PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Kisah keluarga pemulung ini mengundang perhatian sejumlah kalangan, karena salah satu anaknya yang berusia tujuh tahun bernama Muhammad Ainur Rofiq tak bersekolah. Akibat keterbatasan ekonomi, Rofiq pun kerap ikut memulung untuk mengais rezeki agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Bantuan mulai mengalir, diantaranya dari dua Anggota DPR RI Komisi Sembilan, Dewi Aryani dan Anggota DPR RI Komisi Tujuh, Paramitha Widya Kusuma. Bantuan juga datang dari keluarga pengusaha sukses asal Brebes yakni Indra Kusuma dan King King Trahing Kusuma.
Berbagai bantuan diberikan, diantaranya perlengkapan Rofiq bersekolah dari seragam hingga alat tulis dan sebuah sepeda kayuh. Tak hanya itu, keluarga juga mendapat bantuan uang tunai dan paket sembako. Tangis haru pecah saat April menerima berbagai bantuan yang diberikan oleh sejumlah pihak.
Menurut rencana, selain bantuan tersebut keluarga april juga akan mendapatkan bantuan rehab rumah. Keluarga ini juga diajukan masuk data terpadu kesejahteraan sosial, DTKS, agar bisa menerima bantuan sosial, bansos, baik dari PKH atau bantuan lainnya.
Sementara itu, anggota Komisi Sembilan DPR RI Dewi Aryani akan mengupayakan keluarga pemulung ini agar bisa mendapatkan BPJS PBI supaya bisa mendapatkan fasilitas kesehatan gratis. Sebab, hingga saat ini keluarga pemulung ini belum masuk dalam DTKS, yang merupakan data acuan pemerintah untuk menangani kemiskinan.
Keluarga April Triana ini merupakan salah satu potret keluarga miskin ekstrim di Kabupaten Brebes. Saat ini, dari dua ratus sembilan puluh tujuh, 297, desa, ada seratus sembilan puluh tujuh ribu, lima ratus dua puluh, 197.520, masyarakat miskin ekstrem yang sedang dalam penanganan dinas terkait.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/250402/bocah-pemulung-di-brebes-banjir-bantuan-kini-ia-bisa-bersekolah