LAMPUNG, KOMPAS.TV Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Jalan Bukit Tinggi dan Batu Sangkar pada Kamis (30/12/2021) lalu, justru kini menimbulkan persoalan baru bagi para pedagang.
Pasalnya, usai ditertibkan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk direlokasi ke lapak yang berada di lantai 2 Pasar SMEP Bambu Kuning, pedagang justru sepi dari pengunjung.
Baca Juga Langgar Jam Operasional Sejumlah Kafe Disegel di https://www.kompas.tv/article/245633/langgar-jam-operasional-sejumlah-kafe-disegel
Belum lagi, penjualan diperparah dengan dampak kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini tengah terjadi.
Persoalan itulah yang menjadi problematika hingga tidak sedikit para pedagang memutuskan untuk sementara waktu tidak menempati lapak yang sudah disiapkan pemerintah kota di Pasar SMEP Bambu Kuning.
"Kalau sampai saat ini belum ada yang dagang karena kami melihat kondisi di lantai 2 itu sepi. Dan dulu juga sudah pernah di sana bukannya untung, malah utangnya membengkak," jelas pedagang M Ilham.
Relokasi PKL yang dilakukan Pemerintah Kota Bandar Lampung ini bertujuan untuk mengurai kemacetan dan mengembalikan fungsi jalan trotoar untuk dapat digunakan oleh para pejalan kaki.
Baca Juga Meski Diwarnai Perlawanan, Penertiban PKL Tetap Dilakukan di https://www.kompas.tv/article/247141/meski-diwarnai-perlawanan-penertiban-pkl-tetap-dilakukan
Kini, usai ditertibkan beberapa waktu lalu, bahkan dengan diwarnai perlawanan dari sejumlah pedagang. Tampak saat ini kawasan Pasar Bambu Kuning lebih rapi dan tertib.
#relokasi #penertibanpkl #pasarsmep
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/248951/sepi-pembeli-pedagang-enggan-berjualan-di-pasar-smep