MEDAN, KOMPAS.TV Kasus Gubsu Edy Rahmayadi menjewer Pelatih tim biliar PON Sumatera Utara (Sumut), Khoirudin Aritonang atau Choki berujung ke kepolisian.
Pihak Khoirudin Aritonang atau Choki merasa dipermalukan atas kejadian tersebut yang telah beredar viral di media sosial.
Khoirudin Aritonang mengaku belum ada permintaan maaf dari Gubsu.
Insiden jewer tersebut akhirnya dilaporkan ke Polda Sumatera Utara.
"Harapannya diproses dengan baik menimbulkan keadilan untuk saya, segala sesuatunya."ujar Khoirudin Aritonang.
Khoirudin Aritonang masih berharap adanya langkah maaf dari Gubsu atas insiden itu.
Baca Juga Nangis, Pelatih Biliar yang DIjewer Gubernur Sumut Edy: Saya Malu Sekali! di https://www.kompas.tv/article/247191/nangis-pelatih-biliar-yang-dijewer-gubernur-sumut-edy-saya-malu-sekali
"Insya Allah sampai sekarang masih membuka itu. Beliau hadir saya pastikan buka maaf. Sebagai sesama umat muslim saling memaafkan. Terbuka panggil kawan media, pengacara, dan terbuka untuk umum. Kalau dibuat tertutup orang bisa mikir lain,"ujarnya.
Lebih lanjut Pelatih tim biliar itu enggan melatih jika Gubsu masih yang memimpin Sumatera Utara.
"Selama beliau gubernurnya saya tidak bersedia melatih."tegasnya.
Sebelumnya insiden itu terjadi pada Senin (27/12/2021), saat acara penyerahan bonus pada atlet dan pelatih berprestasi di Rumah Gubernur di Medan.
Saat Gubsu Edy memberi sambutan, sempat memberi beberapa kata motivasi yang disambut tepuk tangan hadirin.
Namun, Edy tak melihat Khoirudin Aritonang atau Choki bertepuk tangan karena tertidur.
Saat Choki naik ke panggung, ia dijewer dan diusir.
Video Editor: Ian Andrian
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/247935/ancaman-pelatih-biliar-yang-dijewer-gubsu-lapor-polisi-tuntut-permintaan-maaf