MALANG, KOMPAS.TV- Meski sempat mengalami kendala karena pengiriman pasir dari Lumajang akibat erupsi Gunung Semeru, namun proses pembangunan MCC yang berada di Jalan Ahmad Yani Kota Malang terus berlanjut.
Untuk memastikan proses pembangunan MCC berjalan lancar, anggota DPRD Kota Malang dari komisi C melakukan tinjauan ke lokasi pembangunan.
Dari tinjauan inilah komisi C mengetahui beberapa kendala yang dialami selama proses pembangunan MCC. Menurut Fathol Arifin, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, tersendatnya pasokan pasir dari Lumajang disiasati dengan mengganti pasir dari Wlingi Blitar. Hingga saat ini proses pembangunan MCC sudah berjalan 55% persen dari target 53%.
"Kendalanya karena pasir yang dikirim dari Lumajang karena hasil lab itu yg dipakai menjadi terhalang gara-gara kejadian lahar Semeru, yang kemudian terpaksa mendatangkan pasir dari Wlingi. Walaupun hasilnya tidak sebagus yang dari Lumajang" terang Fathol, Rabu(29/12/2021).
Sementara itu menurut konsultan manager pembangunan MCC Heri Susanto, kendala yang dihadapi tersebut memang berpengaruh pada proses pembangunan karena pasir dari Lumajang memiliki kualitas yang bagus. Namun Ia memastikan proses pembangunan berjalan tepat waktu sesuai dengan perencanaan dan kualitas yang diinginkan.
"Targetnya memang tiap hari pengecoran. Setelah ada dampak itu pengecoran sedikit terhambat, sehingga mungkin tiga hari sekali dengan volume tidak seperti awal-awal" kata Heri.
Proyek pembangunan Malang Creative Center (MCC) menghabiskan anggaran sebesar Rp 97 miliar. Bangunan 8 lantai ini ditargetkan akan selesai pada 27 juli 2022 mendatang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/246517/komisi-c-sidak-pembangunan-gedung-malang-creative-center
