LAMPUNG, KOMPAS.TV Ramai pemberitaan beredarnya video perayaan ibadah natal di Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) di Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung yang diduga dipersekusi warga.
Viralnya video berdurasi 58 detik ini, kemudian ditanggapi pihak kepolisan melalui Kabidhumas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.
Baca Juga Menteri Agama Tinjau Perayaan Malam Misa Natal di https://www.kompas.tv/article/245616/menteri-agama-tinjau-perayaan-malam-misa-natal
Ia menjelaskan bahwa keributan yang tampak di dalam video tersebut, bukanlah bentuk persekusi ibadah natal, melainkan adanya kesalahpahaman dalam penggunaan bangunan gereja yang belum berizin.
"Ya, betul. Kejadian itu terjadi 25 Desember, sebenarnya sebagian masyarakat ingin klarifikasi. Izin (bangunan) belum ada, sudah dilaksanakan (ibadah)," jelas Pandra.
"Hanya kesalahpahaman saja," imbuhnya.
Atas kejadian tersebut, pihak kepolisian dan tokoh setempat telah melakukan upaya mediasi antarjemaat gereja dan warga.
Selain itu, telah disepakati bersama bahwa penggunaan bangunan tersebut dapat digunakan jemaat hingga 26 Desember 2021.
Baca Juga Langgar Jam Operasional Sejumlah Kafe Disegel di https://www.kompas.tv/article/245633/langgar-jam-operasional-sejumlah-kafe-disegel
Untuk diketahui, saat ini kondisi di lokasi sudah kembali kondusif dan warga diimbau untuk tetap menjaga kerukunan serta toleransi antarumat beragama sebagai wujud kebhinekaan.
#persekusi #natal #mediasi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/246346/viral-dugaan-persekusi-ibadah-natal-polisi-beri-penjelasan
