PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Inilah beberapa umat Gereja Katolik Santa Maria, bergotong royong membuat pohon natal dari sapu lidi. Sebelumnya dibuat kerangka bambu terlebih dahulu. Lalu sapu lidi yang berjumlah 750 buah tersebut, dipasang melingkar, ditali dengan kawat.
Setelah terbentuk mengerucut setinggi 7 meter plus 70 centimeter untuk salibnya, sapu lidi ini dicat warna hijau dan kuning.
Selanjutnya dipasang ornamen-ornamen untuk mempercantik pohon natal. Karena masih suasana pandemi, pohon natal sapu lidi ini ada beberapa bola corona, jarum suntik simbol vaksin, dan tiga boneka relawan yang memakai APD warna merah jambu.
Butuh waktu tiga hari untuk menyelesaikan pohon natal unik ini. Pastor Gereja Katolik Santa Maria Wedi, Romo Aloysius Gonzaga Luhur Prihadi menjelaskan, sapu-sapu ini hasil donasi para umat.
Sapu lidi mempunyai filosofi agar semua umat menjalin persatuan dan kekompakan, untuk bangkit kembali melawan pandemi. Tim kreatif pembuatan pohon natal, Antonius Supriyadi, sapu lidi diterjemahkan bahwa umat yang ada di Gereja. Sedang Tuhan Yesus sebagai talinya.
Persiapan lainnya yang sudah dilakukan pihak Gereja adalah menyiapkan beberapa tempat untuk cuci tangan, agar dalam merayakan hari Natal, tidak timbul kluster baru.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/244979/pohon-natal-dari-lidi-sarat-akan-filosofi