KOMPAS.TV - Jelang libur Natal dan Tahun Baru pedagang di Pasar Sentral Kota Gorontalo mengeluhkan harga cabai rawit yang naik dua kali lipat.
Tak cuma pedagang, kenaikan harga cabai juga memengaruhi pendapatan pedagang ayam geprek di Kota Gorontalo.
Jelang libur Natal dan Tahun Baru harga cabai rawit di Pasar Tradisional Sentral Kota Gorontalo terus mengalami kenaikan.
Sejumlah pedagang di Pasar Tradisional Central Kota Gorontalo mengeluhkan kenaikan harga cabe merah yang mengalami kenaikan dua kali lipat dari biasanya.
Kenaikan harga yang mencapai 90 ribu rupiah per kilogram ini mempengaruhi jumlah omset akibat penjualan menurun.
Baca Juga Harga Cabai Rawit Mahal, Petani Raup Untung di https://www.kompas.tv/article/242751/harga-cabai-rawit-mahal-petani-raup-untung
Menurut pedagang, kenaikan harga cabe ini disebabkan banyak petani di Gorontalo yang menjual hasil panennya ke luar daerah karena dipengaruhi oleh harga permintaan yang lebih tinggi.
Tak hanya pedagang cabe merah, keluhan kenaikan harga cabe ini juga datang dari sejumlah pengelolah gerai makanan ayam geprek di Kota Gorontalo.
Menurut salah satu pengelolah, tingginya harga cabe mempengaruhi pendapatan yang mengalami penurunan drastis.
Namun demikian demi mempertahankan jumlah pembeli, pengelolah gerai makan ayam geprek ini tidak mengurani cita rasa cabe ataupun menaikan harga makanannya.
Mereka berharap pemerintah turun tangan melakukan pengawasan terhadap stok cabe lokal agar tidak dimanfaatkan para spekulan meraup keuntungan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/242816/jelang-libur-natal-dan-tahun-baru-harga-cabai-naik-2-kali-lipat