LUMAJANG, KOMPAS.TV - 7 korban meninggal akibat awan panas guguran gunung semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur akhirnya dapat diidentifikasi. Ketujuh jenazah selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Tim gabungan di RSUD dr Haryoto Lumajang kembali mengungkap identitas korban meninggal bencana awan panas guguran gunung semeru. Ada tujuh jenazah yang dapat teridentifikasi, di antaranya Musthofa, usia 37 tahun dan Dwi Santuso, usia 30 tahun, warga Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro.
Lalu Budi Cahyono, usia 26 tahun, asal Desa Wonocempokoayu Kecamatan Senduro. Saat terjadi awan panas guguran, Budi sedang menebang kayu di Dusun Curah Kobokan, Desa Supit Urang.
Baca Juga Keluarga Berharap Seluruh Korban Awan Panas Gunung Semeru Ditemukan di https://www.kompas.tv/article/240140/keluarga-berharap-seluruh-korban-awan-panas-gunung-semeru-ditemukan
Kapolsek Lumajang Kota, Iptu Samsul Hadi mengatakan bahwa selanjutnya 7 jenazah secara bergantian diserahkan kepada pihak keluarga agar segera dikebumikan.
Dengan teridentifikasinya ketujuh korban meninggal, maka jasad yang sudah diketahui identitasnya bertambah dari 13 menjadi 20 orang, pada Selama malam (7/12/2021).
Total jumlah korban meninggal yang diterima kamar jenazah RSUD dr Haryoto Lumajang sejumlah 30 orang. Saat ini, proses identifikasi masih terus berlangsung.
#GunungSemeru #AwanPanas #Lava #BanjirLahar #Lumajang #Mahameru #Korban #Jenazah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/240141/7-korban-meninggal-awan-panas-gunung-semeru-teridentifikasi