KOMPAS.TV - Dalam episode Ayo Sehat kali ini dijelaskan bahwa, henti jantung terjadi saat kelistrikan jantung mengalami gangguan hingga berenti. Sehingga suplai oksigen ke jantung dan organ lain berhenti.
Dan henti jantung dapat terjadi dalam beberapa menit, sedangkan serangan jantung terjadi perlahan-lahan, pendirita akan mengalami rasa nyeri dari perut sampai dada, sesak nafas, nadi tidak teratur dan kepala terasa ringan.
Orang yang mengalami henti jantung harus dibantu dengan CPR. Pemberian CPR pada orang yang mengalami henti jantung ini harus sesegera mungkin dilakukan.
Sebab selama henti jantung terjadi, organ jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak dan paru-paru. Jika pertolongan terlambat diberikan, kematian tak bisa dihindarkan.
Kita bisa menyelamatkan orang yang mengalami henti jantung namun benar-benar harus mengetahui caranya.
Namun benarkah pemberian CPR dalam membuat tulang rusuk patah?
Dalam dialog Ayo Sehat dijelaskan bahwa, CPR dengan posisi yang tepat tidak akan membuat tulang rusuk patah. Karena antara rusuk dan tulang dada terdapat tulang rawan yang elastis.
Baca Juga Bantu Selamatkan Nyawa, Begini Trik CPR pada Orang Henti Jantung di https://www.kompas.tv/article/238615/bantu-selamatkan-nyawa-begini-trik-cpr-pada-orang-henti-jantung
Saat mengkompresi jantung yang ditekan bukanlah iga. Perlu diketahui posisi jantung berada di tengah manghadap ke kiri.
Memang patah tulang rusuk bisa menjadi efek dari CPR, tapi dengan CPR dapat menyelamatkan nyawa korban henti jantung.
Disclaimer: Episode ini sudah pernah tayang di Kompas TV dan diupload kembali di channel YouTube pada tanggal 25 Juni 2021.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/238891/pahami-posisi-cpr-yang-tepat-agar-tulang-rusuk-tidak-patah