KOMPAS.TV - Pada perhelatan Euro 2020 diwarnai insiden menggemparkan, pesepak bola asal Denmark, Christian Eriksen tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri, pada pertandingan Denmark Vs Finlandia.
Kapten Denmark Simon Kjaer memberi pertolongan pertama pada Erikssen, sebelum akhirnya wasit meminta petugas medis datang membantu. Setelah hampir setengah jam diberi pertolongan pertama, pemain berusia 29 tahun itu mulai dibawa keluar lapangan.
Tim dokter Denmark menyatakan, saat itu Erikssen mengalami henti jantung, yang kemudian diberi resusitasi jantung paru, atau CPR oleh Simon Kjaer.
Baca Juga Awas, Beri Minum pada Orang Pingsan Bisa Berakibat Fatal! Ini Alasannya di https://www.kompas.tv/article/238601/awas-beri-minum-pada-orang-pingsan-bisa-berakibat-fatal-ini-alasannya
Resusitasi jantung paru ini sendiri merupakan prosedur gawat darurat untuk membantu menyelamatkan nyawa seseorang ketika mengalami henti jantung. Pemberian CPR pada orang yang mengalami henti jantung ini harus sesegera mungkin dilakukan.
Sebabnya selama henti jantung terjadi, organ jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak dan paru-paru. Jika pertolongan terlambat diberikan, kematian tak bisa dihindarkan.
Bagaimanakah resusitasi jantung paru ini dilakukan untuk pertolongan pertama?
Pertama cek respon kesadaran korban, cek denyut nadi, lakukan kompresi dada 30x dengan kecepatan 100-120 kali pada orang dewasa sedalam 5-6 cm.
Setelah 30 kali, tengadahkan kepala korban lalu beri napas buatan 2 tipuan dalam 3 detik. Lakukan 5 sikulus berulang sampai korban sadar, atau tim medis datang.
Disclaimer: Episode ini sudah pernah tayang di Kompas TV dan diupload kembali di channel YouTube pada tanggal 25 Juni 2021.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/238615/bantu-selamatkan-nyawa-begini-trik-cpr-pada-orang-henti-jantung