JEMBRANA, KOMPAS TV - Data bidang keswan dan kesmafet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Bali menyebut kasus gigitan anjing positif rabies pada tahun 2020 tercatat hanya 5 kasus yang tersebar di tiga desa dan kelurahan.
Namun di tahun 2021, kasus gigitan anjing postif rabies ini kemudian melonjak mencapai 61 kasus yang tersebar di 23 desa dan kelurahan dari total 51 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Jembrana.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama berharap adanya bantuan dari dinas terkait di Propinsi Bali dalam membantu penanganan kasus rabies di Kabupaten Jembrana. Hal ini mengingat pemerintah Kabupaten Jembrana saat ini masih terkendala masalah dana, orang dan alat yang masih minim dalam upaya penanggulangan kasus rabies di kabupaten ujung barat pulau Bali ini.
Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana menduga melonjaknya kasus rabies ditahun 2021 ini diakibatkan oleh pandemi Covid 19 yang dimulai sejak tahun 2020. Dimana semua anggaran ditahun 2020 yang semestinya digunakan untuk penanganan rabies terfokus untuk penanganan Covid 19, sedangkan populasi hewan penular rabies berkembang pesat.
Dengan berbagai upaya termasuk vaksinasi rabies dizona merah dan meminta warga selalu mengikat dan merawat anjing peliharaannya, diharapkan mampu memutus mata rantai penularan kasus gigitan anjing positif rabies di Kabupaten Jembrana.
#rabies #jembrana #vaksinasirabies
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/237105/kasus-rabies-di-jembrana-bali-melonjak