SEMARANG, KOMPAS.TV - PGRI Jawa Tengah meminta agar masing- masing daerah untuk mengajukan formasi sesuai kebutuhan menyikapi masih rendahnya guru honorer yang lolos Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). PGRI Jawa Tengah juga mengusulkan agar tahun depan dibuka P3K untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) tenaga kependidikan.
Ketua PGRI Jawa Tengah, Muhdi menegaskan pada dasarnya pelaksanaan seleksi PPPK (P3K) bagi guru honorer berjalan lancar untuk memenuhi kebutuhan 1 juta guru. Guru honorer yang lolos akan masuk kategori ASN non PNS. Namun pada tahap awal atau tahap satu seleksi P3K yang lolos atau diterima sekitar 173 ribu yang dirasa masih rendah dari kebutuhan 1 juta guru,
Melihat kondisi tersebut, PGRI Jawa Tengah meminta agar setiap daerah tahun depan mengajukan formasi sesuai kebutuhan agar peluang guru honorer diterima besar. Selain itu PGRI juga mengusulkan kepada pemerintah pusat agar dibuka P3K untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) tenaga kependidikan.
"Pemerintah pusat harus segera membuka seleksi P3K untuk PTT untuk tenaga kependidikan, karena sekolah tidak bisa berjalan tanpa tenaga kependidikan. Karena guru tugasnya mengajar, sedangkan administrasi dikerjakan oleh tenaga administrasi yang jumlahnya juga tidak kalah sedikit, cukup banyak walaupun tidak sama dengan guru, tetapi belum ada pengangkatan" tutur Muhdi, Ketua PGRI Jateng.
Sementara itu untuk meningkat kinerja guru dalam rangka memperingati HUT PGRI dan Hari Guru Nasional 2021, PGRI Jawa Tengah menggelar berbagai perlombaan salah satunya sekolah inspiratif yang menggambarkan terobosan guru secara kreatif, dengan menggunakan teknologi dan tetap memberikan pelajaran di tengah pandemi.
#pgri #pegawaitidaktetap #pegawaipemerintahdenganperjanjiankontrak
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/234736/pgri-jateng-usul-pemerintah-buka-seleksi-p3k-untuk-ptt
