KOMPAS.TV - Sebagai gerakan ekonomi kerakyatan sektor koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM dituntut untuk mampu bertahan di tengah pandemi covid-19.
Kedua bidang ini kini jadi salah satu target Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam pembangunan ekonomi.
Keberadaan koperasi dinilai cukup penting sebagai badan usaha yang dapat menaungi para pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM.
Baca Juga Kampung Korea di Bandung Sudah Dibuka, Siap Pasarkan Produk UMKM di https://www.kompas.tv/article/233375/kampung-korea-di-bandung-sudah-dibuka-siap-pasarkan-produk-umkm
Dan di tengah pandemi seperti saat ini, pengembangan koperasi dan UMKM menjadi salah satu fokus Provinsi Kalimantan Tengah dalam percepatan pembangunan ekonomi.
Untuk merealisasi target ini perlu didukung kebijakan yang mampu menciptakan sumber daya manusia handal, mulai dari pengolahan dan produksi hingga menguasai seluk beluk pemasaran.
Dan seiring berbagai upaya yang telah dilakukan jumlah UMKM di Kalimantan Tengah meningkat pesat, dari 64.067 UMKM di tahun 2020 menjadi 71.406 unit usaha tahun 2021.
Begitu pun dengan unit koperasi, saat ini jumlahnya mencapai 3.410 unit dengan anggota sebanyak 433 ribu 968 orang. Sebelumnya di tahun 2020 jumlah koperasi sebanyak 3.328 unit.
Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, pemerintah daerah diminta untuk terus melakukan pendampingan akses permodalan bagi UMKM melalui perbankan dan non perbankan serta otoritas jasa keuangan.
Dengan dukungan dari pemerintah provinsi, harapan untuk bangkit kembali di masa pandemi muncul bagi pelaku umkm di Kalimantan Tengah.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/234152/koperasi-dan-umkm-jadi-fokus-pemprov-kalteng-untuk-pulihkan-ekonomi-di-masa-pandemi
