JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman menepis dugaan soal pembangunan patung Bung Karno di akademi militer TNI AD sebagai upayanya untuk mencari muka di hadapan penguasa.
Inisiatifnya bermula ketika kala itu Dudung Abdurachman menjadi Gubernur Akmil.
Kata dudung, setiap gedung di Akmil memiliki nama masing-masing, di mana namanya adalah lulusan akmil yang gugur di medan pertempuran.
"Saya punya inisiatif waktu itu saya menjadi Gubernur, saya waktu jadi Gubernur Akmil. Di Akmil itu setiap ada gedung, pasti ada namanya. Namanya itu adalah nama orang-orang atau lulusan MA yang gugur di medan pertempuran," kata Dudung yang dikutip dari laman YouTube Harian Kompas, Sabtu (20/11/2021).
Baca Juga TEGAS! KSAD Jenderal Dudung: Jangan Sampai TNI AD Memihak Salah Satu Parpol di https://www.kompas.tv/article/234090/tegas-ksad-jenderal-dudung-jangan-sampai-tni-ad-memihak-salah-satu-parpol
Saat melihat prasasti yang ditandatangani oleh Soekarno, Dudung pun terpikirkan untuk membuat patung Soekarno di lokasi itu.
"Kemudian di main hall di dekat kantor saya ada tiang di mana ada prasastinya, prasasti yang ditandatangani oleh Soekarno waktu itu, jam 11 bulan 11 tahun 1957. Saya bilang kenapa ya enggak kita buat patung Soekarno di sini," tambah Dudung.
Dudung pun menjelaskan bahwa tujuannya untuk menghormati dan mengabadikan perjuangan bersejarah sang proklamator. Selain itu, diharapkan, sosok Soekarno bisa sebagai panutan dan teladan taruna-taruni sebagai calon pimpinan TNI AD dan TNI masa depan.
Editor: Febi Ramdani
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/234112/jenderal-dudung-abdurachman-tepis-dugaan-bangun-patung-bung-karno-untuk-cari-muka
