KOMPAS.TV - Banjir masih merendam permukiman warga di Sintang, Kalimantan Barat hingga 3 pekan terakhir.
Selain mengungsi di hutan, seorang ibu hamil terpaksa melahirkan bayinya di atas sampan akibat akses jalan yang terendam banjir.
Sudah lebih dari sepekan warga di Kelurahan Batu Lala, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat mengungsi di hutan kebun karet.
Warga memilih hutan kebun karet sebagai lokasi pengungsian lantaran di Kelurahan Batu Lala tak banyak pilihan tempat untuk mengungsi. Hampir 90 persen daratan sudah terendam banjir tak terkecuali kantor lurah.
Ketinggian banjirnya pun bervariasi ada yang mencapai 1 setengah meter.
Baca Juga Terdampak Banjir, Seorang Ibu di Sintang Melahirkan di Atas Sampan di https://www.kompas.tv/article/232269/terdampak-banjir-seorang-ibu-di-sintang-melahirkan-di-atas-sampan
Pengungsi menyebut untuk kebutuhan bahan pokok diakui mencukupi hanya saja kondisi tenda dan terpal pengungsian sudah mulai rusak.
Pemkab Sintang yang meninjau pengungsian warga pun mengimbau bagi donatur untuk memberikan bantuan dalam bentuk uang guna membeli tenda.
Selain mengungsi di hutan, banjir menyebabkan seorang ibu hamil terpaksa melahirkan bayinya di atas sampan.
Dibantu warga dan bidan setempat persalinan pun berjalan lancar.
Peristiwa ini terjadi karena akses jalan menuju fasilitas kesehatan terdekat dengan rumahnya tergenang banjir dan harus dilalui dengan menggunakan sampan.
Banjir sudah 3 pekan merendam permukiman warga di Sintang, Kalimantan Barat dan mengganggu aktifitas warga setidaknya 12 kecamatan terdampak banjir.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/232369/direndam-banjir-hingga-3-pekan-warga-sintang-mengungsi-ke-hutan