BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Kondisi jembatan gantung di Desa Tanipah, Kecamatan Aluh Aluh Banjar, Kalimantan Selatan, sudah rusak parah.
Kondisinya miring dan bahkan kayu-kayu penopangnya saja diprediksi tidak bisa menopang beban lebih lama lagi.
Namun siswa di desa itu, tetap nekat menggunakan jembatan yang rusak untuk bisa menyebrangi sungai yang arusnya deras.
Baca Juga Demi Pergi Sekolah, Siswa SD Nekat Lewati Jembatan Gantung yang Rusak di https://www.kompas.tv/article/231087/demi-pergi-sekolah-siswa-sd-nekat-lewati-jembatan-gantung-yang-rusak
Para siswa berpegangan erat pada bagian kawat jembatan untuk bersekolah, padahal terdapat jembatan alternatif lain yang sudah disediakan.
Namun jaraknya memang lebih jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki oleh para siswa.
Kondisi rusak dan miringnya jembatan ini bermula saat tiang penyangga di tengah keropos, hingga patah diterjang gelombang pasang air laut yang disertai dengan angin kencang pada Senin 8 November 2021 lalu.
Sejak peristiwa itu, rumah warga kerap dibanjiri air pasang.
Jembatan yang tidak layak ini, kondisinya sudah diketahui oleh pemerintah setempat dan mereka berjanji akan memperbaiki secepatnya, agar tidak membahayakan para pelajar yang melintas.
Meski hanya bersifat sementara, jembatan gantung di Desa Tanipah yang kini berumur 15 tahun ini nantinya akan dianggarkan pada tahun 2022 untuk segera dibangun secara permanen, sehingga warga setempat tak lagi cemas jika nantinya gelombang pasang air laut kembali menerjang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/231298/kondisi-jembatan-gantung-rusak-parah-siswa-sd-di-banjarmasin-nekat-seberangi-sungai-untuk-sekolah