BATU, KOMPAS.TV - Penyebab banjir bandang yang menewaskan tujuh orang warga di Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, kini masih diinvestgasi.
Namun pemerintah Kota Batu dan aktivis lingkungan menduga kuat banjir bandang disebabkan karena adanya alih fungsi hutan di kawasan hulu.
Minggu (7/11/2021) pagi, ratusan warga Ngantang, Kabupaten Malang, datang ke Bulukerto Kota Batu, Jawa Timur, untuk memberikan bantuan tenaga kepada warga yang terdampak banjir bandang.
Dengan membawa cangkul, sekop, dan peralatan manual lain, mereka membantu pembersihan sisa-sisa material banjir bandang.
Petugas gabungan dari berbagai satuan pun masih membantu mempercepat proses pembersihan dengan alat berat.
Sementara itu kemarin operasi pencarian terhadap korban banjir bandang di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, akhirnya dihentikan pihak SAR.
Dengan demikian, seluruh korban banjir bandang sebanyak 13 orang sudah berhasil ditemukan.
Dari 13 korban yang berhasil ditemukan, 6 orang diantaranya ditemukan dalam keadaan selamat. Sedangkan 7 orang lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Wakil Wali Kota Batu juga menyebut penyebab banjir bandang ini diduga karena ada alih fungsi lahan dan pembalakan liar.
Kini tim khusus sudah dibentuk untuk melakukan investigasi.
Organisasi penggerak konservasi hutan dan satwa liar pro fauna pun menduga ada beberapa penyebab banjir bandang yang menerjang Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur. Salah satunya diyakini karena alih fungsi lahan.
Terkait adanya alih fungsi lahan di wilayah Bulukerto, Perum Perhutani pun berjanji akan memperbaiki kualitas lahan di wilayah hulu.
Kini Perum Perhutani sudah melakukan pendataan untuk kemudian dilakukan revitalisasi lahan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/229730/banjir-bandang-kota-batu-karena-alih-fungsi-lahan