RIAUONLINE,PEKANBARU-Viral di media sosial
kasus pelecahan di Kampus Universitas Riau, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mengecam keras adanya tindakan pelecahan terhadap mahasiswi di lingkungan kampus.
Presiden Mahasiswa BEM UR, Kaharudin mengatakan, pihaknya mengecam keras segala tindakan pelecahan sesksual di lingkungan kampus.
“Saya selalu presiden mahasiswa mengecam keras segala tindakan pelecahan seksual di lingkungan kampus, oleh karena itu kita meminta Rektor Universitas Riau untuk menindak laporan tersebut,” ungkapnya, Jumat, 5 November 2021.
Kaharudin menambahkan, BEM UR saat ini fokus dalam pemulihan psikis korban.
“Kita akan berjuan bersama korban untuk menghapus segala bentuk tindakan pelecahan seksual di kampus,” jelasnya.
Sebelumnya, UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Pekanbaru siap memberi pendampingan kepada mahasiswi diduga korban pelecehan seksual oleh oknum di FISIP Universitas Riau.
Kepala DP3A Kota Pekanbaru, Chairani mengaku siap mendampingi korban. Namun ia masih menanti fakta dari dugaan pelecehan yang menimpa mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Riau angkatan tahun 2018. Kasus ini pun mencuat usai korban mengunggah pengakuannya ke media sosial.
Chairani mengatakan siap mendampingi apabila korban melaporkan hal ini ke UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru. Pihaknya bakal menelusuri lebih lanjut seiring fakta yang ada.
"Kita masih menanti fakta dari kejadian ini, apalagi informasinya simpang siur. Namun kita siap mendampingi korban bila nantinya membutuhkan pendampingan dari tim," terangnya, Kamis 4 November 2021.
LEBIH LENGKAP
https://www.riauonline.co.id/riau/kota-pekanbaru/read/2021/11/05/bem-unri-kecam-keras-kasus-pelecahan-di-lingkungan-kampus
#riauonline
#kasuspelecehandikampusunri
#UNRI