BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Baru-baru tersebut Dinas PUPR Kota Banjarmasin melakukan pengerukan Sungai Baru yang mereka namai sebagai Sungai Simpang Gusang di wilayah Banjarmasin Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar.
Sungai tersebut merupakan anak sungai dari Sungai Lulut, dengan memiliki lebar 4 hingga lima meter dengan kedalaman 1,5 meter dan panjang sungai 1,2 kilometer.
Baca Juga Jembatan Sei Alalak Resmi Berfungsi, Ini Harapan Warga Kalimantan Selatan di https://www.kompas.tv/article/224645/jembatan-sei-alalak-resmi-berfungsi-ini-harapan-warga-kalimantan-selatan
Pengerukan sungai yang hanya bisa ditempuh lewat armada perahu tersebut dilakukan sebagai upaya menghalau banjir yang lebih banyak datang dari Kabupaten Banjar dan masuk ke lingkungan warga, bahkan merusak atau terendamnya persawahan milik warga sekitar.
"Kami utamakan untuk membuka sungai, mudah-mudahan itu bisa minimal menghalau banjir yang kebanyakan datang dari kawasan tetangga," terang Kabid Sungai Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony.
Kecamatan Banjarmasin Timur menjadi kawasan paling parah dan terlama terendam banjir dengan ketinggian mencapai satu meter lebih pada awal tahun 2021 lalu.
Baca Juga Kawasan Wisata Siring Banjarmasin Akan Dibuka Lagi Awal November, Wali Kota : Jangan Ada Kerumunan di https://www.kompas.tv/article/226395/kawasan-wisata-siring-banjarmasin-akan-dibuka-lagi-awal-november-wali-kota-jangan-ada-kerumunan
Dinas PUPR Kota Banjarmasin pun menyatakan akan mengusulkan normalisasi sungai di tahun anggaran 2022, termasuk Sungai Lulut, Sungai Simpang Limau dan Sungai Simpang Brahman.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/226788/upaya-halau-banjir-pemkot-banjarmasin-buat-sungai-baru